
Hadiri Rakornas Pengelolaan Sampah, Bupati Erlina Tegaskan Komitmen Wujudkan Lingkungan Berkelanjutan
Mempawah, MC - Bupati
Mempawah, Erlina menunjukkan komitmen kuat dalam upaya pengelolaan sampah
daerah dengan menghadiri langsung Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)
Pengelolaan Sampah yang digelar di Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Hari
Lingkungan Hidup 2025 Expo dan Forum, yang diinisiasi oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH).
Usai kegiatan, Bupati Erlina menyebut pentingnya
kolaborasi lintas sektor serta keseriusan pemerintah daerah dalam menjawab
tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks.
“Kami di pemerintah daerah tidak tinggal diam.
Pengelolaan sampah adalah isu strategis yang menyentuh langsung kualitas hidup
masyarakat,” tegas Bupati Erlina.
Menutup pernyataannya, Bupati Erlina menyampaikan
harapan agar Rakornas ini melahirkan kesepahaman dan aksi nyata dari pusat
hingga daerah.
“Kami ingin Mempawah tidak sekadar menjadi
peserta, tapi pelaku perubahan dalam isu lingkungan. Dengan semangat
kolaboratif dan dukungan semua pihak, saya yakin pengelolaan sampah yang
berkeadilan dan berkelanjutan dapat kita wujudkan,” tegasnya
Rakornas ini menjadi penting karena di dalamnya,
Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq mengungkap data mengejutkan terkait
capaian riil pengelolaan sampah di Indonesia yang masih rendah.
Meskipun dalam Sistem Informasi Pengelolaan Sampah
Nasional (SIPS) tercatat angka 39,01 persen, namun hasil verifikasi lapangan
terhadap 343 TPA menunjukkan capaian sebenarnya hanya berkisar 9 hingga 10
persen.
“Kami sudah menurunkan tim langsung ke lapangan.
Dan ternyata, angka capaian di lapangan jauh di bawah data sistem. Ini menjadi
bahan evaluasi bersama,” kata Hanif Faisol.
Rakornas ini sejalan dengan target nasional dalam
Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN, yaitu mewujudkan 100 persen
pengelolaan sampah pada tahun 2029.
Tanpa upaya serius dan terintegrasi, diperkirakan
seluruh TPA di Indonesia akan kelebihan kapasitas pada tahun 2030, mengingat masih
dominannya sistem linier kumpul–angkut–buang di banyak daerah.